Ribuan Orang Tertipu Lowongan Kerja PT Hadena Indonesia

Ribuan Orang Tertipu Lowongan
Kerja PT Hadena Indonesia - Apa
yang dilakukan oleh PT. Hadena
Indonesia ini sungguh keterlaluan.

Mereka berhasil mendapatkan
keuntungan milyaran rupiah dari
hasil mengelabui masyarakat
dengan iming-iming lowongan
kerja dengan janji gaji atau hasil
yang tinggi.

Mari waspada terhadap berbagai
modus penipuan lowongan kerja
seperti apa yang dilakukan oleh PT.
Hadena Indonesia ini...

Selamat menyimak ulasannya....
====****====****====

Ribuan Orang Tertipu Lowongan
Kerja PT Hadena Indonesia
Metrotvnews.com, Semarang:

Ribuan orang tertipu lowongan
pekerjaan PT Hadena Indonesia
dengan modus pengeleman benang
teh. Diduga penyelenggara telah
berhasil meraup uang milik pelamar
hingga miliaran rupiah.

Penelusuran Media Indonesia di
beberapa kota di Jawa Tengah,
Kamis (26/9) seperti Semarang,
Yogyakarta, dan Solo, ribuan orang
telah tertipu lowongan kerja yang
ditawarkan PT Hadena Indonesia
berupa pengelemen benang teh.
Mereka dijanjikan memperoleh
hasil Rp70.000 per box berisi 200
kantong teh atau Rp350.000 untuk
lima box. Namun setiap pelamar
harus membayar Rp250.000.

Modus yang dipergunakan yakni
seorang petugas yang disebut
media oleh perusahaan memasang
iklan lowongan kerja sama
pengeleman benang teh atau
menyebarkan brosur lowongan di
perempatan lampu merah atau
tempat-tempat yang cukup
strategis.

Setelah membaca dengan iming-
iming akan mendapatkan hasil jasa
pengeleman Rp70.000 per box berisi
200 kantong teh, calon pekerja
diarahkan datang ke beberapa
kantor cabang PT Hadena Indonesia
seperti di Semarang di Kompleks
Pertokoan Peterongan Plaza, Kota
Semarang.

Tidak hanya ibu rumah tangga atau
remaja pengangguran yang
terjebak, ribuann pelajar dan
mahasiswa yang datang langsung
digiring ke lantai dua ruko yang
dijadikan kantor tersebut,
kemudian setelah mendapat
penjelasan singkat seperti dalam
iklan tersebut mereka harus
menjadi member dan harus
membayar Rp250.000 sebagai
kompensasi dan Rp5.000 sebagai
member.

"Semula kami tertarik dengan iklan
selebarannya yang menjanjikan
penghasilan Rp70.000 setelah
mengelem satu kotak teh Rosela,
tapi saya harus kehilangan uang
Rp250.000 dan tidak dapat diambil
kembali karena apa yang dijanjikan
tidak terbukti," kata Triska,31,
seorang ibu rumah tangga di
Semarang.

Setelah ditemui seorang pegawai
bernama Agus dan membayar
Rp255.000 setiap orang, demikian
Triska, kemudian member yang
baru diberikan satu box benang
kertas teh merk Rosela untuk
untuk dibawa pulang dan dikerjakan
pengelemannya. Namun sebelumnya
dijanjikan setiap member boleh
mengambil berapa saja sesuai
kemampuan mengelem.

Satu hari kemudian, ujar Triska,
hasil pengeleman yang hanya dapat
dikerjakan kurang dari dua jam
karena ternyata jumlahnya hanya
156 kantong teh, dikembalikan ke
PT Hadena Indonesia dengan tujuan
dapat mengambil lebih banyak lagi
sesuai yang dijanjikan.

Ternyata bukan box teh yang
diberikan, tetapi member harus
merekrut lagi lima orang agar
menjadi member baru dan
membayar Rp250.000 baru
diperbolehkan melakukan
pengeleman, bahkan tidak hanya itu
uang jasa Rp70.000 yang dijanjikan
tidak dapat diberikan dengan alasan
harus ditukar dengan produk teh.
"Saya harus menukar uang jasa itu
dengan salah satu dari tiga produk,
nah di sinilah muncul penipuan dan
tidak dapat bekerja lagi kalau tidak
membawa lima member baru,"
katanya.

Hal senada juga diungkapkan
Ardana,20, mahasiswa universitas
swasta di Semarang yang mengaku
tertipu dan kehilangan uang
Rp250.000 dan pekerjaan yang
dijanjikan pengeleman kantong teh
hanya modus belaka.
"saya pikir awalnya untuk bisa
mencari uang sambil kuliah agar
tidak membebani orangtua, tetapi
ternyata penipuan belaka,"
tambahnya.

Jika dihitung, demikian Ardana,
jumlah korban mencapai ribuan
orang, karena tidak hanya di
Semarang, penipuan dengan modus
ini juga terjadi di beverapa kota
Indonesia seperti, Jakarta, bandung,
Cirebon, Kediri, Surabaya, Solo dan
di Yogyakarta, bahkan di Kediri
operasionalnya telah dihentikan
oleh Pemerintah Kota Kediri karena
tidak memiliki izin.
Pimpinan PT Hadena Indonesia
Cabang Semarang Hendrik tidak
mengelak jika usaha yang
dijalankan cukup banyak
mengundang keluhan.

"Kita sedang memperbaiki sistem
dan saya hanya wakil dari kantor
pusat," katanya.

Jika orang merasa tertipu,
demikian Hendrik, bukan merupakan
taanggungjawab perusahaannya,
karena berarti member tidak
memahami sistem yang ada,
sedangkan pengeleman benang teh
tersebut hanya satu bagian cara
menarik peminat dari sistem
perputaran uang member.

"Uang Rp250.000 dari member baru
tersebut dibagi-bagi untuk komisi
member yang membawa, kartu
anggota, pembelian priduk parfum,
komisi bagi kantor dan juga
pengeluaran lainnya," kata Hendrik.

Kepala Polrestabes Semarang
Kombes Djihartono mengatakan
baru menerima masukan adanya
modus baru penipuan tersebut, oleh
karena segera akan menurunkan
anggota untuk melakukan
penyelidikan.

"Jika memang benar maka akan
diproses sesuai hukum yang
berlaku," katanya. (Akhmad Safuan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar